Laman

June 26, 2011

non naui dongsaeng e e e (part. 7)

Bagaimana dengan hye jin??

Semenjak bertemu dengan kwang min ditempat berjualan ikan, ia semakin memikirkan lelaki itu. Kwang min pun begitu awalnya ia hanya ingin memastikan perkataan young min tentang pekerjaannya, namun semakin sering ia ketempat itu ia semakin sering bertemu dengan hye jin. Pernah suatu hari mereka berpapasan disebuah supermarket ketika hye jin membeli sebuah bumbu untuk menggoreng ikan.

“noona, kita bertemu kembali.” Ucap kwang min tersenyum. Namun saat itu hye jin tidak ingin dipanggil noona. Ia ingin kwang min memanggilnya hye jin.

Sejak saat itu hye jin memikirkan segala cara agar ia bisa dekat dengan kwang min. Dan seluruh caranya pun berhasil, termasuk meminjam uang min jae untuk menraktir mereka semua. Hye jin juga sangat senang ketika kwang min mau mengantarnya pulang dan memayunginya jika hujan turun.

“kau menyukai perempuan penjual ikan itu?” tanya jong min kepada kwang min sekitar 2 minggu yang lalu. Kwang min hanya tersenyum dan mengangguk mennanggapi pertanyaan young min. “hahhh, dunia memang sudah aneh sekarang. Atau mungkin minggu depan young min akan berpacaran dengan gadis penjual daging.”

“maksudmu si kyun ja?? Tidak tidak, gadis gendut seperti itu,” sahut jong min cepat. disertai sahutan tawa mereka.

Dua hari setelah itu, kwang min menyatakan perasaannya kepada hye jin. Tepat, hye jin menerima cinta kwang min dengan sangat senang hati. Mereka menjalin hubungan sekarang. Namun, hubungan hye jin dengan kwang min tidak semulus hubungan min jae denganya. Semenjak ia berbohong untuk meminjam uang, hye jin tidak berani menegur min jae. Disekolah ataupun jika ia ingin kerumah minjae, ia cukup merasa bersalah dan bingung. Ia sangat tahu kalau temannya itu paling tidak suka dibohongi.

*

“mau apa kau kesini?” tanya min jae malam ini kepada hye jin yang berdiri didepan rumahnya.

“maafkan aku, aku mengaku salah telah berbohong padamu. Aku akan mengembalikannya. Ini, seluruh uang yang telah aku pinjam.” Hye jin mengeluarkan uangnya dari dalam tas.

“kau mencurinya?”

“tidak, aku tidak seberani itu. Ibuku baru saja mendapat pesanan ikan banyak, jadi aku diberikan beberapa ribu darinya.”

“simpanlah, aku sudah melupakannya. Aku dengar dari min woo kau sudah berpacaran dengan kwang min. Benarkah itu?” min jae menyuruh hye jin masuk kedalam rumahnya. Hye jin sumringah melihat temannya tersenyum kembali dan ia menceritakan semuanya tentang hubungannya dengan kwangmin.

“aku ikut senang.” Jawab min jae tersenyum.

*

Satu setengah tahun sudah berjalan, min jae kembali kekehidupannya. Ia lulus dengan nilai yang sangat memuaskan lalu masuk kesebuah fakultas seni di universitas terkemuka dikorea. Hyunseong yang juga lulus meneruskan kesebuah universitas tak jauh dari tempat tinggalnya dengan min jae dan min woo. Ia sudah mempunyai kekasih sekarang, dan min jae sangat senang ketika mengetahui itu. Hye jin juga masih menjalin hubungannya dengan kwangmin. Ia berniat melanjutkan kuliahnya tahun depan karena sekarang ibunya punya restoran seafood didekat pantai. Kemajuan perdagangan ikannya melaju pesat sejak tahun lalu.

Sementara itu, min woo, jo twins dan jeong min juga masih menikmati masa sma mereka. Min woo kembali fokus dengan ekskul dancenya. Jeong min masih saja bertindak sebagai playboy sekolah, apalagi setelah ia naik kelas. Sementara jo twins masih terus mempromosikan ekskul vokal karena sempat turun pamor akibat sang leader si young min digosipkan berpacaran dengan si tukang daging. Siapa lagi yang menyebar gosip itu selain yeong min. Dan jika mendengar gosip itu yeong min pasti akan terus tertawa.

*

Sore ini min jae sedang sibuk mengerjakan tugasnya diruang tamu sendirian. Min woo sedang asik dikamarnya dan hyun seong belum kembali dari kampusnya. Pintu terdengar diketuk. Min jae pun langsung membukakan pintu itu.

“hai, apa kabar?” tanya seorang lelaki tersenyum padanya ditemani seorang perempuan dan seorang anak lelaki yang terlihat lucu.

“masuklah, senang bertemu kalian lagi. Ini anak kalian??” ucap min jae tersneyum memperhatikan keluarga kecil donghyun.

“hmm, umurnya baru satu tahun.” Jawab donghyun tersenyum.

“senang melihat kalian kembali dan terlihat bahagia.”

“mana min woo??” tanya donghyun. “aku disini hyung...” min woo berlari memeluk donghyun.

“min woo, kau tidak boleh seperti itu. Melihat kalian aku jadi iri.” Ucap min jae memperhatikan anak lelaki yang berada dipangkuan istri donghyun.

“apa kau sudah punya kekasih??” tanya perempuan itu tersenyum.

“hahah, untuk saat ini aku ingin fokus dengan kuliahku dan min woo, kau tahu min woo sangat manja.” Jawab min jae dnegan nada bercanda sambil melirik min woo.

“kau tahu hyung, sudah banyak yang menatakan perasaannya pada noona, tapi ia malah menolaknya. Sangat bodoh dia.” Ucap min woo menambahkan. Min jae langsung menutup mulut adiknya itu.

“aku yakin, noonamu adalah pemilih yang benar. Sebentar lagi juga ada lelaki yang beruntung mendapatkan hatinya.” Ucap donghyun melirik min jae disertai tawa yang lain.

*

Min jae benar-benar fokus dengan kuliahnya dan min woo. Min woo sudah mulai bisa berpikir dewasa walau terkadang tingkah kekanak kanakannya sering muncul. Min jae juga sudah menceritakan asal usul min woo padanya. Namun dengan pemikiran positif min woo hanya menjawab, “sampai kapanpun kau itu noonaku, noonaku yang bawel dan jika aku sedang tidak ingin tider sendiri aku akan selalu tidur denganmu. Sampai kau punya suami.” Itu yang membuat min jae mengalah dan selalu tersenyum menatap min woo.

“Min woo, mau kemana kau??” teriak min jae kepada min woo sore itu.

“seperti biasa noona, aku ingin kerumah jo twins hari ini, mungkin larut malam lagi aku pulang. Sampai jumpa.” Sahut min woo itu kepada kakaknya, tersenyum lalu pergi.

*END*

No comments:

Post a Comment