Laman

June 26, 2011

non naui dongsaeng e e e (part. 3)

Sore ini hye jin terlihat tergesa masuk kedalam rumah min jae. Ia langsung menuju kekamar min jae dan memperhatikan min jae yang sedang asik mendengarkan musik lewat ipodnya.

“min jae-ahh..” panggil hye jin pelan berjalan menghampiri min jae. Min jae menatapnya lalu duduk dipinggir tempat tidur. “bisakah aku meminjam uang darimu? Aku butuh uang untuk pengobatan ibuku.”

“kau jangan bohong padaku. Aku mau meminjamkan uang untukmu tapi jangan berbohong dengan alasan aneh.” Sahut min jae yang sudah tahu tentang teman sekelasnya itu.

“aku serius, kau tahu kan aku tidak pernah membohongimu sama sekali. Please, ayahku benar-benar meninggalkanku dan ibuku karena semalam ibuku tidak memberikan uang hasil penjualan ikan kepada ayah.” Jelas hye jin panjang lebar. “akan aku ganti minggu depan.”

“ini, aku percaya padamu. Anggap saja ini pemberianku untuk ibumu.” Min jae memberikan beberapa lembar uang kepada hye jin.

“terimakasih banyak.” Hye jin memeluk min jae senang. “ehmm, berisik sekali diluar. Ada apa?”

“seperti biasa, min woo dan yang lain sedang berkumpul.” Sahut min jae membuka pintu kamarnya diikuti hye jin. Tepat dari depan kamar mereka kkwang min dan jongmin keluar dari kamar min woo. Hye jin menatap antusias kehadiran mereka berdua. Jantungnya terus berdebar ketika menatap wajah tampan keduanya.

“hai..” sapa min jae santai kepada mereka berdua. Kedua anak kembar itu tersenyum membalasnya sementara hye jin masih terdiam menatap keduanya. “ayo cepat..” ajak min jae menarik tangan hye jin.

*

“kenapa kau tidak pernah bilang kalau mereka sering main kerumahmu? Jika aku tahu aku kan bisa main setiap hari kerumahmu.” Celetuk hye jin ketika min jae meletakan bukunya kedalam lokernya. Min jae hanya diam sibuk dengan perbuatannya. “tapi, kenapa kemarin tidak ada donghyun? Bukanya mereka biasanya selalu bersama?”

“diamlah, aku buru-buru sekarang.” Min jae menutup lokernya lalu pergi meninggalkan hye jin sendirian.

*

“perempuan yang kemarin kita lihat dirumah min woo sangat aneh saat melihat kita?? Kau tahu kenapa?” tanya kwang min kepada young min.

“hmmm, entahlahh, aku juga bingung.” Sahut young min santai.

“memang siapa perempuan itu?” jongmin menyaut cepat.

“kalau tidak salah namanya hye jin. Teman dari min woo noona.” Jawab young min sambil berpikir.

“ohh, dia kan anak tukang ikan dipantai, ibunya berjualan ikan disana.” Sahut jong min santai. Kedua anak kembar hanya mengangguk tanda mengerti.

*

Malam ini hujan turun dengan sangat deras, min jae sedang asik mengajarkan min woo diruang tamu ketika melihat hyunseong baru saja masuk kedalam dengan basah kuyup.

“kau darimana? Baru pulang selarut ini?” tanya min jae memperhatikan hyun seong.

“ada tambahan pelajaran tadi, ini untuk kalian.” Hyun seong meletakan sebuah kantong berisi kimchi lalu pergi menuju kamarnya.

“dia sangat perhatian pada kita noona, dia juga langsung dekat dengan teman-temanku kemarin.” Bisik min woo kepada min jae. Min jae hanya diam mendengar perkataan min woo.

*

Masih dimalam yang sama, donghyun yang sudah tidak lagi berkumpul atau sejenak bermain dengan min woo dan teman-temannya yang lain mengurung diri dikamarnya. Ia terbaring sambil membayangkan sesuatu. Tidak seperti biasanya ia seperti ini, masalah keluarga yang biasa ia hadapi tidak pernah sesulit ini. Raganya terasa tidak kuat menopang ini semua. Ia merasa bahwa tidak ada lagi yang bisa ia jadikan tempat curhat untuknya. Kecuali hatinya sendiri.

*

Sore ini, min jae pulang dengan hyun seong karena min woo sedang ada latihan dance disekolahnya. Rasanya memang sedikit aneh karena ini kali pertamanya pulang dengan lelaki lain selain min woo dan donghyun, apabila donghyun menjemputnya. Tak jauh dari depan gerbang sekolah itu, sebuah mobil berwarna biru muda terparkir disana, didalamnya donghyun duduk memperhatikan min jae dan hyun seong berjalan bersama.

“aku merindukannya.” Gumam donghyun dalam hati.

Sementara didalam sekolah, tepatnya diruang seni, min woo sedang asik meliukan tubuhnya seketika hye jin masuk kedalam ruang tersebut. Dia telat 20 menit seperti biasa. Dan seperti biasanya pula ketua selalu memarahinya.

“kau mengulanginya lagi.” Ucap min woo pelan.

“yaa~ apa kabar temanmu? Si kembar..” tanya hye jin sedikit berbisik.

“kau menyukai yang mana memang??”

“ehmmm, entahlahh, aku juga bingung.” Sahut hye jin pelan.

“pilih salah satunya, jika kau sudah menetapkan pilihan aku akan membantumu.” Min woo memfokuskan latihannya sementara hye jin tersenyum senang.

*

“aku akan tidur dengan hyung malam ini, kau tidak apa-apa tidur sendirian?” tanya min woo memperhatikan min jae yang sedang asik membaca sebuah bukunya dikamar.

“bagus itu, pergilah...” sahut min jae sangat senang.

“noona, seharusnya kau sedih. Aku hanya semalam tidur dengannya, besok aku akan tidur denganmu lagi.” Ucap min woo tersenyum.

“pergilah....” pinta min jae cepat. min woo tersenyum menatap noonanya itu.

*

“aku ingin bercerita denganmu min woo.” Ucap hyunseong pelan ketika min woo hampir terlelap disebelahnya. “sebenarnya aku mengenal donghyun.”

“mwo?”

“hmm, aku juga tahu kenapa ia memutuskan hubungannya dengan kakakmu, tapi aku tidak bisa menceritakannya saat ini. Suatu saat kakamu pasti akan aku beritahu.”

“noona sangat mencintai donghyun hyung. Tapi karena akhirnya begini, mendengar kata donghyun pun dia tidak mau.” Sahut min woo pelan.

*TBC*

No comments:

Post a Comment