Laman

December 4, 2011

[FF] family holiday (oneshoot)


CAST:

· KIM DONGHYUN ‘BOYFRIEND’

· JANG MIN RAE (AUTHOR)

· KIM MIN JOO (AUTHOR)

· MINJI 2NE1 (CAMEO)

“eomma, kapan kita tamasya lagi? Aku ingin pergi bersama eomma dan appa.” Ucap min joo saat min rae memakaikan seragam sekolahnya. min rae tersenyum.

“nanti, eomma akan tanyakan appa dulu yaa, sekarang kau berangkat. Bus sekolahmu sudah menunggu.” Jawab min rae mengusap lembut rambut anak perempuannya tersebut. Min joo tersenyum senang dengan sedikit berlari ia menghampiri bus sekolahnya. min rae memperhatikan kepergian anaknya itu ketika seorang lelaki datang lalu duduk didepan meja makan.

“min joo sudah berangkat?” tanya donghyun yang tidak lain adalah suami min rae.

“hem, baru saja. Dia ingin pergi bertamasya dengan kita, akhir minggu ini kau bisa meluangkan waktumu?” tanya min rae membenarkan dasi donghyun yang terlihat miring.

“mian, jagi. Pekerjaan bertumpuk untuk minggu ini, tapi akan aku usahakan minggu depan.” Jawab donghyun tersenyum mengusap pelan pipi istrinya tersebut. Min rae hanya tersenyum mengerti akan ucapan suaminya itu.

*

“ada apa? Sangat sibuk mengurus anakmu sehingga baru hari ini berkunjung?” tanya seorang perempuan menyuguhkan secangkir teh hangat kepada min rae.

“ne, anakku baru saja masuk sekolah, dan kau tahu dia ingin sekali pergi denganku dan donghyun.” Jawab min rae mengambil secangkir teh tersebut lalu meneguknya perlahan. Siang ini ia berkunjung kerumah sahabat lamanya, minji. Mereka sudah sangat lama mengenal sehingga min rae sering bercerita banyak tentang kehidupannya dan juga sebaliknya.

“apa itu sulit bagimu? Kau bisa pergi kesuatu tempat yang kau mau bersama dnegan anakmu dan suamimu yang pengusaha muda itu.” Sahut minji cepat menatap wajah min rae yang terlihat sedikit gusar.

“yaa tapi itu sulit bagiku, donghyun sangat sibuk, diakhir minggu sekalipun.” Min rae meletakan cangkirnya kembali.

“Itu konsekuensimu untuk menikah muda, seharusnya kau sudah memikirkan ini dari awal.”

Min rae dan donghyun memang menikah disaat umur mereka 21 dan 23 tahun. Mereka memilih menikah muda karena mereka berpikir akan lebih banyak waktu yang mereka lalui berdua jika mereka sudah mempersatukan hubungan mereka di jenjang pernikahan. Semua berjalan lancar dalam kehidupan pernikahan mereka, tapi setelah 2 tahun menikah, ayah donghyun memberikan jabatannya kepada anak lelaki satu-satunya ini. Donghyun pun semakin sibuk hingga anak pertama mereka, min joo lahir. Min rae yang mencintai suaminya itu sangat mengerti akan pekerjaan donghyun. Seiring waktu berjalan, min joo beranjak menjadi seorang anak perempuan yang cantik dan berusaha ingin dekat dengan ayahnya. Sejak jalan-jalan dengan keluarganya ketika min joo masih berumur 3 tahun, min joo tidak pernah pergi dengan ayahnya sampai saat ini. Sementara disekolahnya yang baru, banyak teman-temannya yang sering bercerita tentang akhir minggu mereka.

*

Malam kembali tiba. Setelah membersihkan wajahnya, min rae berbaring disebelah donghyun yang dari tadi menatapnya. Min rae tersenyum menatap suaminya itu.

“bisakah kita pergi minggu depan?” tanya min rae pelan masih membalutkan senyum dibibirnya.

“akan aku usahakan.” Jawab donghyun sambil membelai mesra rambut istrinya itu.

“atau aku minta izin saja pada appa.”

“tidak usah, itu merepotkanmu. Appa juga pasti tidak akan mengijinkannya.”

“yeobo-ah, ayolahhh....” ucap min rae sedikit merenget. Donghyun hanya tersenyum lalu mencium kening istrinya tersebut.

*

Pagi ini terlalu sibuk untuk min rae. Donghyun pergi kerja sangat pagi,hingga ia lupa membangunkan min joo yang masih tertidur pulas dikamarnya. Setelah donghyun berangkat, min rae berusaha membangunkan min joo. Min joo terlihat tidak bergairah hari ini. Ia masuk kekamar mandi lalu memakai pakaian yang sudah diseiapkan min rae diatas tempat tidurnya. Setelah memakai seragamnya, anak manis ini turun menuju ruang makan.

“akhirnya kau turun min joo-ah, cepat sarapan bus sekolahmu akan datang 5 menit lagi.” Sapa min rae tersenyum mengusap rambut min joo.

“aku tidak mau naik bus hari ini.” Sahut min joo dengan wajah sedikit kesal. Min rae menatapnya bingung. “aku mau eomma mengantarku kesekolah seperti teman-teman yang selalu diantar orang tuanya.” Ucapan min joo dengan tatapan nanarnya membuat hati min rae meleleh. Mata min rae sedikit basah mendengarnya.

“baiklah, hari ini, eomma akan mengantar min joo. Anak eomma jangan memasangan wajah begitu ya, min joo harus selalu tersenyum. Sekarang habiskan sarapanmu, eomma mengganti pakaian dulu.” Ucap min rae tersenyum mengusap pipi min joo.

“gomapseumnida eomma.” Sahut min joo tersenyum.

*

“eomma sudah meminta appa untuk pergi jalan-jalan dengan kita?” tanya min joo ditengah perjalan mereka menuju sekolah min joo.

“sudah, eomma sudah menyuruh appa untuk libur diakhir minggu depan.” Jawab min rae memarkirkan mobilnya didepan sekolah min joo.

“kenapa tidak minggu ini eomma?” tanya min joo dengan tatapan antusiasnya.

“appa-mu tidak bisa, tapi eomma berani bertaruh minggu depan pasti kita akan pergi. Kau percaya eomma kan?” ucap min jae meyakinkan putrinya itu.

“hemm, sampai jumpa eomma.” Min joo sumringah turun dari mobil.

“belajar yang rajin... eomma akan menjemputmu nanti.” Teriak min jae melambaikan tangannya yang dibalas lambaian tangan min joo.

*

“min joo-ahh, anak appa yang paling manis, lihat appa bawa apa?” donghyun langsung memeluk min joo dan memberikan sebuah boneka anak anjing berwarna putih pada min joo.

“gomapseumnida appa.” Jawab min joo memeluk appanya sekali lagi. Min rae yang melihatnya dari dapur hanya tersenyum melihat keakraban mereka berdua.

*

Akhir minggu sudah datang, donghyun masih sibuk dengan pekerjaannya sementara min rae mengajak minjoo berbelanja diakhir minggu yang berangin ini.

“eomma...” panggil min joo sambil memakan lolipop yang ia pegang.

“hem, ada apa?” tanya min rae tersenyum sambil menggandeng tangan min joo.

“eomma kenapa bisa menikah dengan appa? Teman temanku selalu bilang kalau appanya sangat hebat, aku bingung jika ada teman yang bertanya tentang appa.” Tanya min joo membuat min rae sedikit kagum dengannya.

“donghyun appa, dia adalah lelaki yang baik, dan yang paling penting dia sayang padamu dan eomma.” Jawab min rae sambil sejenak berpikir.

“tapi dia tidak ingin pergi denganku.” Sahut min joo cepat.

“min joo-ahh, appa ingin pergi denganmu, tapi tidak sekarang. Appa juga sering memberikanmu hadiah kan? Appa juga menyayangimu sangat menyayangimu. Ingat ya, tidak pergi sekarang bukan berati appa tidak baik, hanya butuh waktu.” Jelas min rae panjang lebar kepada anaknya itu. “bagaimana jika kita pergi kekantor appa sekarang? Bertemu kakek juga.” Ajak min rae menggendong min joo menuju mobilnya. Min joo hanya mengangguk pelan.

*

“ada apa datang kesini?” tanya seorang lelaki paruh baya dengansetelan jas rapi sambil melirik min joo yang duduk disebuah sofa coklat sambil menghabiskan lolipopnya yang daritadi masih ia pegang ditangannya.

“appa, aku ingin minta ijin pergi akhir minggu depan dengan donghyun.” Jawab min rae dengan nada sedikit gugup.

“bukankah kau dan donghyun seharusnya pergi tiap akhir minggu?” ayah donghyun bertanya dengan tatapan bingung.

“akhir akhir ini donghyun selalu bekerja hingga hari minggu, appa.” Jawab min rae yang ikut bingung.

“aku tidak pernah mempekerjakan dia hingga akhir minggu, aku tahu anaknya butuh rekreasi diumurnya yang sekarang, jadi aku tidak ingin mengambil kebahagiaan cucuku.” Sahut kakek min joo menghampiri min joo dan menggendongnya. Min rae menatap mereka lalu berpikir.

*

“tadi siang aku datang kekantormu dan bertemu ayahmu.” Ucap min rae dengan wajah kesal ketika donghyun baru pulang tepat pukul 11 malam.

“sudah kubilang jangan bertemu appa.” Sahut donghyun cepat.

“dia bilang dia tidak pernah menyuruhmu bekerja hingga akhir minggu, bahkan dia tidak tahu jika kau bekerja hingga akhir minggu. Apa yang kau lakukan sebenarnya?” tanya min rae yang tidak bisa menahan emosinya sekarang.

“aku lelah!” ucap donghyun sangat keras membuat min rae menatapnya sinis.

“aku tahu kau lelah, tapi sampai kapan kau membohongin min joo?” tanya min rae berdiri dihadapan donghyun. Donghyun menatap mata min rae.

“sudah kau bilang kan aku lelah, aku sedang malas berbicara.” Donghyun mengambil handuk lalu masuk kedalam kamar mandi. Min rae yang sangat kesal langsung berbaring diatas tempat tidurnya.

*

Pagi datang cukup cepat, min rae sudah rapi pagi ini. Donghyun yang berusaha bangun dari tidurnya memperhatikan istrinya yang terlihat hendak pergi.

“kau mau kemana?” tanya donghyun membersihkan matanya.

“aku ingin kepantai dengan min joo.” Jawab min rae mengambil kunci mobilnya yang terletak diatas meja.

“tanpa aku?” tanya donghyun bingung.

“aku dan min joo bisa pergi tanpa kau.” Min rae keluar lalu menutup pintunya cukup keras.

*

“kita mau kemana eomma?” tanya min joo memperhatikan min rae yang sedang kacau menyetir mobilnya.

“kita akan ketaman bermain hari ini.” Jawab min rae memaksakan senyumnya.

“appa tidak ikut?” tanya min joo bingung.

“jangan membicarakan appa-mu hari ini.” Ucap min rae yang tanpa sadar ia membentak min joo.

“eomma, aku tidak mau pergi jika tanpa appa.” Sahut min joo pelan sambil menunduk. Min rae menghentikan mobilnya lalu menatap min joo dengan tatapan bersalah.

“maaf eomma membentakmu, tapi kita kan bisa pergi berdua.” Ucap min rae mengusap pipi min joo.

“aku tidak mau pergi tanpa appa.” Sahut min joo hendak menangis. Min rae menghela napas panjang.

“baiklah, kita pergi kerumah bibi minji saja, kau bisa bermain dengan adik sepupunya yang seumuran denganmu disana.” Min joo hanya mengangguk mendengar ajakan min rae itu.

*

“berpikirlah lebih positif, dan bicarakan hal ini saat pikiran kalian tenang, aku yakin semalam pikiran kalian berdua kacau karena kalian lelah. Donghyun karena pekerjaannya dan kau karena mengurus min joo. Jadi carilah waktu yang tepat untuk membicarakan ini, aku yakin kalian pasti akan menemukan jalan keluarnya.” Ucap minji memberikan masukan kepada sahabatnya itu sambil melirik min joo yang sedang bermain dengan adik sepupunya. Min rae hanya diam memikirkan kejadian semalam dan ucapan min ji.

*

“appa, aku pulang.” Teriak min joo antusias ketika melihat donghyun yang sudah pulang dan duduk diruang tamu rumah mereka. Min rae hanya diam dan langsung menuju kekamarnya.

“bagaimana rekreasimu hari ini? Menyenangkan?” tanya donghyun memangku min joo.

“aku hanya pergi kerumah minji ajumma dan bermain dengan sepupunya.” Jawab min joo mengambil sebuah buku dari atas meja didepannya.

“kau tidak pergi ketaman bermain?” tanya donghyun bingung.

“aku tidak mau jika appa tidak ikut pergi dengan eomma.” Jawab min joo cepat. donghyun terdiam sejenak. Ia tersadar bahwa ia sangat dibutuhkan oleh keluarganya terutama anak perempuannya. “akhir minggu ini kita jadi pergi kan appa?” tanya min joo membangunkan lamunan donghyun. Donghyun hanya tersenyum.

*

Akhir minggu akhirnya datang, min rae masih jarang berbicara dengan donghyun. Ia masih kesal sejak malam itu. Namun akhir minggu ini donghyun menepati janjinya untuk pergi bertamasya dan min joo sangat antusias karena hari ini mereka akan pergi kepantai.

Setelah membereskan semua barang bawaan, keluarga kecil ini pun bergegas pergi dengan donghyun yang menyetir sendiri mobilnya. Ditengah perjalanan, pasangan suami ini tidak banyak bicara hingga membuat min joo bingung.

“appa, apa kita akan menginap didekat pantai?” tanya min joo membuka pembicaraan dengan ayahnya.

“hem, pasti itu.” Jawab donghyun tersenyum.

“wahh, pasti seru eomma kau suka kan?” tanya min joo lagi.

“hem, joha.” Jawab min rae memaksakan senyumnya lalu kembali memperhatikan jalan dari kaca mobilnya. Hingga mereka sampai di pantai.

Dengan sangat sumringah, min joo berlari melewati pasir pantai yang bersih ditemani angin sepoi dan suara debur ombak yang damai sore ini.

“jangan terlalu jauh....” teriak min rae menurunkan barang barangnya dari dalam mobil.

“biar aku saja.” Ucap donghyun membantu min rae lalu tersenyum. Tanpa menatap donghyun, min rae menghampiri min joo dan langsung bermain dengan min joo.

*

Malam sudah larut, min joo sudah kembali bermain dialam mimpinya tidak termasuk min rae yang masih duduk disebuah kursi panjang yang langsung menghadap kelaut. Disebelahnya berdiri tegak secangkir teh yang masih mengeluarkan asap putihnya.

“diluar sangat dingin.” Suara seorang lelaki mengagetkan lamunannya sambil menyelimuti pundaknya dengan kain tebal berwarna putih. Lelaki itu langsung duduk disebelah min rae. “kau masih marah padaku?” tanya donghyun tersenyum menatap min rae. Min rae hanya diam tanpa menatap donghyun. “mianhae, aku tidak seharusnya seperti itu, saat itu aku benar benar lelah.” Ucap donghyun mengusap belakang kepala min rae.

“tidak seharusnya kau membentakku malam itu.” Sahut min rae pelan.

“maafkan aku.... kau memaafkanku kan?” tanya donghyun tersenyum. Min rae mengangguk tersenyum.

“dan sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan padamu, tentang mengapa aku selalu bekerja diakhir minggu. Sebenarnya aku dalam proses menanam saham disebuah perusahaan sepatu terkenal, dan sampai sekarang ayahku tidak tahu itu. Aku sibuk bernegosiasi dengan pihak perusahaan tersebut aku kira akan selesai akhir minggu kemarin, tapi ternyata banyak yang harus kita negosiasikan dan baru selesai minggu ini. Dan niatku aku ingin memberitahu ayah jika ini berhasil.” Cerita donghyun panjang lebar.

“kenapa tidak memberitahuku dari awal?”

“mian, aku tidak ingin menambah bebanmu, aku hanya ingin yang kau pikirkan hanya dirimu dan min joo.” Jawab donghyun tersenyum. “dan kau tahu, seharusnya kita bersyukur punya min joo, dia anak yang baik, dan snagat mengerti keadaan kita. Dan aku juga bersyukur memilikimu, karena tanpamu aku tidak bisa memiliki min joo.” Donghyun merangkul pundak minrae.

“jadi mana yang lebih kau sayang, aku atau min joo?” tanya min rae menatap donghyun dengan nada bercanda. Donghyun membalas tatapan min rae lalu mencium bibir min rae.

“appa eomma, kenapa kalian diluar?” min joo yang masih membersihkan matanya mengagetkan donghyun dan min rae.

“min joo-ah, kenapa kau terbangun?” tanya min rae yang terlihat kikuk lalu memangku min joo.

“aku ingin tidur dengan eomma & appa.” Sahut min joo memeluk min rae. Min rae yang tersenyum menyelimuti min joo yang terlelap dipangkuannya. Donghyun hanya tersenyum memperhatikan itu.

“appa juga ingin tidur dengan eomma dan min joo.” Ucap donghyun meletakan kepalanya di pundak min rae.

*END*

No comments:

Post a Comment